Diberdayakan oleh Blogger.

TAHUN BARU



Tahun baru adalah suatu perayaan di mana suatu budaya merayakan berakhirnya masa satu tahun dan menandai dimulainya hitungan tahun selanjutnya. Budaya yang mempunyai kalender tahunan semuanya mempunyai perayaan tahun baru. Hari tahun baru di Indonesia jatuh pada tanggal 1 Januari karena Indonesia mengadopsi kalender Gregorian, sama seperti mayoritas negara-negara di dunia.
Perayaan tahun baru merupakan ajang tahunan yang dilakukan oleh seluruh manusia di dunia. Berbagai instrumen tahun baru seperti, kembang api, mercon, terompet , dan sebagainya. Lalu tahun baru , menjadi pernak-pernik yang sulit untuk dihilangkan. Berbagai orang, dalam momen tahun baru saling berharap bahwa tahun baru yang akan dilalui akan lebih baik dibanding tahun yang sudah dijalankan. Dan perayaan tahun baru di indonesia , tak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Selalu riuh rendah dngan berbagai tontonan, harapan yang dijunjung tinggi , dan aneka bentuk perayaan lain sebagai khas dan ciri tahun baru. Di berbagai kota selalu saja disemarakkan dengan aneka hiburan, seperti pesta kembang api.
Dengan adanya pergantian tahun baru, pasti semua orang memiliki sebuah harapan untuk tahun yang akan datang. Seperti , harapan yang mengarahkan seseorang menjadi hamba yang lebih baik. Bila seseorang mempunyai kehidupan hari ini tidak lebih baik dari hari kemarin.
Menurut sudut pandang islam, adanya perayaan tahun baru baru, maka terjadi beberapa kerusakan , yaitu :
1.      Merayakan Tahun Baru Berarti Merayakan 'Ied (Perayaan) yang Haram
2.      Merayakan Tahun Baru Berarti Tasyabbuh (Meniru-niru) Orang Kafir
3.      Merekayasa Amalan yang Tanpa Tuntunan di Malam Tahun Baru
4.      Mengucapkan Selamat Tahun Baru yang Jelas Bukan Ajaran Islam
5.      Meninggalkan Shalat Lima Waktu
6.      Begadang Tanpa Ada Hajat
7.      Terjerumus dalam Zina
8.      Mengganggu Kaum Muslimin
9.      Melakukan Pemborosan yang Meniru Perbuatan Setan
10.  Menyia-nyiakan Waktu yang Begitu Berharga

Berikut ini adalah 10 dampak negatif adanya perayaan tahun baru :
1       1.  Pemborosan, dengan pesta yang meriah tentunya banyak biaya yang dikeluarkan misalnya panggung, mercon, kembang api, membayar tiket di tempat-tempat seperti tempat wisata, kafe dan lain-lain.
  1. Ketertiban, konsentrasi masa di tempat-tempat tertentu sehingga diperlukan pengamanan ekstra ketat ini menjadi pekerjaan tambahan bagi aparat keamanan atau polisi.
  2. Polusi, atau pencemaran lingkungan terjadi pada udara dengan pembakaran kembang api, termasuk dari knalpot kendaraan bermotor yang menghasilkan karbon dioksida sisa pembakaran bisa menyumbang pemanasan global di tengah-tengah slogan “go green” dan “stop global warming”. Pencemaran lingkungan yang lain adalah sisa dari perayaan pergantian tahun selalu meninggalkan sampah berserakan yang jumlahnya tidak sedikit.
  3. Pergaulan bebas remaja, banyak orang tua yang terlalu membebaskan anaknya dalam pergaulan antar jenis dan sangat mengkhawatirkan.
  4. Korban kecelakaan,  hampir tiap tahun dalam peserta perayaan pergantian tahun, sering terjadi kecelakaan, akibat mercon, kembang api atau lalu lintas yang selalu memakan korban jiwa.
  5. Mengurangi produktivitas atau etos kerja, akibat begadang semalaman serta terganggunya kesehatan fisik sehingga begadang semalaman tidak cukup diganti tiga malam.
  6. Bagi Umat Islam Karena begadang semalaman sering kali solat subuh terlambat atau terlewat ini termasuk dosa besar meninggalkan atau melewatkan solat dengan sengaja.
  7. Perayaan tahun baru banyak yang keliling kota menelusuri jalan sambil meniup teropet menggunakan kendaraan bermotor yang memakai bahan bakar dengan subsidi sehingga menghamburkan anggaran Negara untuk subsidi BBM.
  8. Gangguan kesehatan bagi pelaku karena kurang tidur, bagi remaja timbul jerawat, sakit pipi bekas tiup terompet, telinga katarak akibat mendengar bising terompet dan ledakan mercon. 

Berikut ini adalah dampak positif adanya perayaan tahun baru :
1.       Mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah diberikan penghidupan.
2.       Merenungi pencapaian yang didapat selama setahun terakhir, agar tahun berikutnya dapat lebih baik lagi.
3.       Menjalin hubungan kebersamaan, sebab selain Idul Fitri, Natal atau hari besar lainnya. Biasanya malam tahun baru adalah waktu yang pas untuk berkumpul bersama dengan keluarga.
4.        Efek untuk masyarakat minor, yakni bertambahnya penghasilan mereka di malam tahun baru. Seperti penjual terompet, penjual minuman di jalan, anak-anak panti asuhan (biasanya ada perusahaan yang merayakannya di Panti Asuahan).
5.       Bertambahnya pemasukan untuk kalangan pengusaha, yaitu tempat rekreasi, hotel, pusat perbelanjaan, juga untuk karyawan itu sendiri, yang biasanya mendapatkan bonus akhir tahun di malam tahun baru.





Referensi :

Read  Comments