Diberdayakan oleh Blogger.

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN DI DINAS KESEHATAN KOTA TARAKAN

SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001:2008 DALAM PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PELANGGAN DI DINAS KESEHATAN KOTA TARAKAN

Penulis               : Yahdi Qolbi
Fakultas              : Ilmu sosial dan ilmu politik
Universitas         : Universitas Mulawarman
Tahun Publikasi : 6 November 2014

Penelitian yang dilakukan berlokasi di Dinas Kesehatan Kota Tarakan. Tujuan dari penulisan adalah untuk menggambarkan serta mengetahui sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dalam peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan di Dinas Kesehatan Kota Tarakan. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan cara observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan akan di analisis secara kualitatif.
Fokus dari penelitian yaitu dengan menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi, mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab, menciptakan kesadaran kualitas atau mutu pada semua tingkat dalam organisasi, mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur operasional dan prosedur terperinci, meninjau ulang dan audit sistem manajemen mutu, kualitas pelayanan, kualitas produk, dan biaya. 
Hasil dari penelitian yang mengenai sistem manajemen mutu dalam peningkatan mutu pelayanan dan kepuasan pelanggan di Dinas Kesehatan Kota Tarakan, yaitu sepenuhnya telah berjalan dengan baik serta berhasil meningkatkan kepuasan pelanggan dalam pemenuhan keinginan dan kebutuhan pelanggan bagi pengguna jasa pelayanan. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai indikator, yaitu:
1.    Menetapkan suatu komitmen pada tingkat pemimpin senior dari organisasi 
  Pemimpin pada Dinas Kesehatan Kota Tarakan sangat berkomitmen pada peningkatan mutu pelayanan yang diberikan dalam menjaga terjaminnya mutu pelayanan yang baik bagi pelanggan. Hal tersebut terlihat pada seluruh kegiatan-kegiatan yang  memiliki prosedur tertulis dengan membuat standar operasional prosedur (SOP) pada tiap bagian struktur organisasi.
2.    Mendefinisikan struktur organisasi dan tanggung jawab
Dinas Kesehatan Kota Tarakan melakukan pembagian dalam menjalankan fungsi dan tugas. Hal tersebut telah diatur di dalam job description yang dimana menguraikan secara jelas mengenai fungsi, tugas-tugas, tanggung jawab, wewenang kondisi kerja, aspek-aspek lainnya, dan telah terdapat suatu kejelasan tentang apa yang harus dikerjakan oleh pegawai dalam melakukan pekerjaannya.
3.    Menciptakan kesadaran kualitas atau mutu
Dinas Kesehatan Kota Tarakan akan mengadakan pelatihan untuk peningkatan kemampuan pegawai dan komunikasi serta selalu mensosialisasikan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 pada seluruh pegawai.
4.    Mendokumentasikan aktivitas terperinci dalam prosedur operasional dan prosedur terperinci
Dokumentasi dalam sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di Dinas Kesehatan Kota Tarakan sudah sesuai dengan persyaratan ISO. Hal tersebut dibuktikan bahwa adanya pengelolaan sistem dokumentasi yang baik yaitu dengan pembagian untuk diatur berdasarkan jenis dan bentuk dokumennya. Pendokumentasiannya diperiksa dan disahkan oleh pejabat yang berwenang untuk mendeteksi ketidaksesuaian antara kegiatan yang direncanakan terhadap hasil kegiatan yang dilakukan.
5.    Meninjau ulang dan audit sistem manajemen mutu
Audit internal yang dibuat dilaksanakan sepenuhnya dengan baik dan sekaligus dapat memeriksa sistem yang dipakai untuk sarana yang efektif dalam mencapai tujuan Dinas Kesehatan Kota Tarakan.  Faktor penghambat yang ditemukan dalam kegiatan audit dilakukan oleh orang yang berkompeten dan memahami sistem audit mutu. Dinas Kesehatan Kota Tarakan dalam sistem manjemen mutu ISO 9001:2008 telah berhasil dalam pemenuhan keinginan, dan  kebutuhan pelanggan bagi pengguna jasa pelayanan.
6.    Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan yang ada di Dinas Kesehatan Kota Tarakan sudah sangat baik, dan memberikan kepuasan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Pelanggan mendapatkan pelayanan dengan mudah, dari segi kenyamanan pelanggan telah terpenuhi dengan keramahan dan kesopanan petugas dalam memberikan pelayanan, serta segi waktu pelayanan tidak ada terdapat waktu tunggu yang lama bagi pelanggan dalam menerima pelayanan.
7.    Kualitas Produk
Bentuk pelayanan jasa yang diberikan oleh Dinas Kesehatan Kota Tarakan sangat mampu dalam pemenuhan kebutuhan pelanggan dan selalu mamahami apa yang dibutuhkan oleh pelanggan, serta bersedia menangani keluhan pelanggan sampai tuntas mengenai produk jasa yang diberikan
8.    Biaya
Biaya di dalam memperoleh pelayanan di Dinas Kesehatan Kota Tarakan sudah sesuai dengan apa yang telah ditetapkan, tidak ada biaya tambahan yang dilakukan oleh petugas. Semua besaran biaya yang harus dibayarkan oleh pelanggan sesuai dengan ketetapan biaya yang telah ada. Biaya yang dikeluarkan serta dibebankan kepada pelanggan sudah wajar berdasarkan pengurusan yang dilakukan oleh pelanggan di Dinas Kesehatan Kota Tarakan.

Daftar Pustaka

Arikunto. (2002). Metodologi Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
David L. Goetsch dan Stanley B. Davis. (1997). Pengantar Manajemen Mutu 2. Jakarta: PT. Prenhalindo.
Freddy, Rangkuti. (2013). Customer Service Satisfaction & Call Center Berdasarkan ISO 9001. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Gaspersz, Vincent. (2003). Total Quality Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Ibrahim, Buddy. (2000). TQM (Total Quality Management): Panduan Untuk Menghadapi Persaingan Global. Jakarta: Djambatan.
J, Lexy Moleong. (2002). Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Miles Matthew B. A. Michael Hubberman. (1992). Analisis Data Kualitatif. Penterjemah Tjejep R. Rohidi. Jakarta: UI Press.
Rahman, A. (2007). Sistem Politik Indonesia. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sugiyono. (2008).
Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabet. Supranto. (2007). Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Untuk Memenangkan Persaingan Bisnis. Jakarta: Mitra Wacana Media.
Susilo, Willi. (2003). Audit Mutu Internal: Panduan Praktis Para Praktisi Manajemen Mutu dan Auditor Mutu Internal. Jakarta: PT. Voqistatama Binamega. Syafiie, Inu Kencana. (2011). Manajemen Pemerintahan. Bandung: Pustaka Reka Cipta.
Waluyo. (2007). Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasinya Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah. Bandung: Mandar Maju.
Yayat M. Herujito. (2001). Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo.

Read  Comments


MIMPI DAN HARAPAN SETELAH MERAIH SARJANA TEKNIK INDUSTRI



MIMPI DAN HARAPAN SETELAH MERAIH SARJANA TEKNIK INDUSTRI


            Mimpi adalah cita-cita yang diinginkan oleh semua manusia di masa yang akan datang, seperti mimpi ingin menjadi dokter, guru, pilot, dan lain-lain. Cara yang dilakukan untuk mencapai mimpi tersebut yaitu dengan usaha dan doa. Usaha yang dilakukan yaitu dengan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, bertujuan untuk belajar atau mempelajari ilmu yang bersangkutan terhadap mimpi tersebut.
Perkenalkan nama saya Endang Mulyana, dari jurusan S1 Teknik Industri di Universitas Gunadarma. Mimpi saya setelah meraih sarjana teknik industri adalah saya dapat mengoperasikan software yang digunakan di teknik industri seperti software CATIA, Sweet Home, dan lain-lain, serta dapat bekerja di perusahaan mana saja yang bertujuan untuk mencari pengalaman kerja sesuai dengan bidang dan kemampuan. Setelah mendapat pengalaman kerja, saya ingin bekerja di perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang otomotif seperti Toyota, Yamaha, dan Honda. Mimpi selanjutnya setelah mendapatkan pekerjaan yang tetap atau mapan, saya ingin membuat usaha toko spare part kendaraan.
            Harapan saya setelah meraih sarjana teknik industri adalah saya dapat memperdalam ilmu yang sudah dipelajari,  membahagiakan kedua orang tua salah satunya dengan cara menunaikan ibadah haji, dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain.


Read  Comments


WIRAUSAHAWAN ELANG GUMILANG DI BISNIS PROPERTI



Wirausahawan Elang Gumilang Di Bisnis Properti

       Elang Gumilang pemuda kelahiran Bogor 6 April 1985 umur 24 tahun, mahasiswa sekaligus direktur utama sebuah pengembangan perumahan. Elang pernah muncul sebagai juara ketiga Marketing Games Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia di Universitas Trisakti. Ia juga juara pertama kompetisi Ekonomi SMA Se-Jabodetabek 2003 di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Juara pertama Economic Contest di Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama.  Seorang kontraktor bukan mustahil bagi Elang Gumilang untuk mencoba segala jenis usaha. Awal tahun 2005, ketika ia masih menjadi mahasiswa di IPB, ia membeli sepetak tanah dan mulai mmebnagun rumah pertamanya. Modalnya dari patungan bersama teman-teman semasa SMA nya dan kuliahnya. Rumah sederhana berukuran 22 meter persegi dengan luas tanah 60 meter persegi itu langsung laku ketika selesai dibangun. Terbukti orang perlu akan rumah murah seharga 25 jutaan yaitu harga yang bagi sebagian kalangan menengah keatas tak akan cukup untuk membeli sebuah tas bermerk namun sangat dibutuhkan oleh kalangan bawah.
Saat itu jumlah pekerja Elang masih 7 orang untuk mengurus administrasi hingga pemasaran. Namun bisnisnya ini berakar dan menggeliat hingga tumbuh. Dari satu unit bertambah hingga tiga unit, bertambah terus hingga mencapai 200 an rumah dibangunnya. Setelah berhasil membangun dan memasarkan rumahnya, Elang Gumilang dengan kecerdasan bisnisnya kemudian mentargetkan membangun 2000 unit rumah sederhana. Dibawah bendera Semesta Guna Grup, perusahaan miliknya ia berusaha mewujudkan targetnya. Dalam waktu setahun, investasi yang ditanamkan naik berlipat. Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) tanah yang tadinya bernilai 50 ribu melejit hingga 5 kali lipat dalam dua semester. Omset pertahunnya pasti bikin pengusaha manapun berdecak kagum, mengingat awal mula sepak terjangnya  karena tak kurang dari 20 miliar per tahun dapat ia bukukan. Belum lagi dari kontrak pre periodik terbarunya menambah 80 miliar hingga 100 miliar ke bisnisnya. Elang Gumilang, mahasiswa sederhana dari IPB, anak dari pasangan H. Enceh dan Hj. Prianti, kini bisa mempekerjakan ratusan karyawan pada setiap proyeknya. Sekitar 30 tenaga administrasi dan 100 pekerja di setiap proyek siap membantunya dan telah mengepakkan sayap bisnisnya sejauuh yang ia bisa dan setinggi yang dapat ia capai.
Seorang Elang Gumilang, bukan saja dikenal sebagai pioner pemain properti yang sukses, namun juga seorang yang cukup mempunyai jiwa dermawan yang cukup tinggi. Ya, beliau adalah seorang pemain bisnis properti dengan konsep yang Rasullulloh ajarkan, pernah membangun perumahan murah di Bandung. Beliau ketika membangun dan mengembangkan bisnis properti bukan melulu menyasar konsumen kelas atas, namun cukup jeli dan cukup jitu dengan membidik kelas ekonomi kelas menengah kebawah dengan harga perumahan yang cukup bersahabat. Lihat saja, dalam salah satu liputan kepiawaian seorang Elang Gumilang menyasar dengan membuat perumahan murah. Ada salah satu konsumen yang sangat-sangat mengucapkan terima kasih kepada nak Elang Gumilang ini, karena hanya bekerja sebagai tukang tambal ban bisa membeli perumahan yang di develop oleh anak muda ini. Dengan harga yang murah dan ramah, dia mampu menjual perumahan yang sangat ramah untuk kantong. Jadi gak perlu harus kaya untuk bisa membeli perumahan yang di bangun oleh Elang Gumilang. Orang-orang kelas ekonomi yang biasa-biasa saja mampu untuk membelinya. Jadi ketika si Elang banyak memberikan kemudahan bagi orang-orang kecil dengan tidak langsung Elang Gumilang mendapatkan yang lebih dari proses bisnis ini. Beliau sampai kuawalahan menerima pesanan rumah super murah dan hemat ini. Berikut adalah 7 tips bisnis properti Elang Gumilang yaitu :
1.             Riset Pasar Untuk Konseumen Perumahan
2.             Plan Bisnis Yang Matang
3.             Berburu Lahan Yang Murah
4.             Action
5.             Teknik Pemasaran Yang Unik
6.             Berbagi Manfaat
7.             Berdoa

Sumber :


Read  Comments


KEWIRAUSAHAAN



KEWIRAUSAHAAN


Kewirausahaan (Entrepreneurship) berasal dari bahasa Perancis, yang artinya yaitu perantara. Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang diperlukan, memikul resiko finansial, psikologi dan sosial yang menyertainya, serta menerima balas jasa moneter dan kepuasan pribadi. Wirausahawan adalah orang yang merubah nilai sumber daya, tenaga kerja, bahan dan faktor produksi lainnya menjadi lebih besar daripada sebelumnya dan juga orang yang melakukan perubahan, inovasi dan cara-cara baru. Berikut adalah tiga jenis perilaku yang dimiliki oleh wirausahawan :
1.    Memulai inisiatif.
Yaitu mampu mengambil atau mengatur semua kegiatan perusahaan dalam memajukan kesejahteraan karyawan tanpa ada yang dirugikan.
2.    Mengorganisasi dan mereorganisasi mekanisme sosial ekonomi untuk merubah sumber daya dan situasi dengan cara praktis.
Yaitu wirausahawan harus bisa menentukan lokasi terbaik untuk mendirikan usahanya, dari peluang bisnis yang ada.
3.    Diterimanya resiko dan kegagalan.
Yaitu dalam melakukan kegiatan wirausaha pastinya berhubungan dengan untung dan rugi, dalam hal ini seorang wirausahawan harus mampu menierima resiko kerugian dan mampu untuk bangkit dari kegagalan tersebut.
Karakteristik wirausahawan dapat diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan ciri khas, watak, perilaku, tabiat, serta sikap orang terhadap perjuangan hidup untuk mencapai kebahagiaan lahir dan batin. Karakteristik wirausaha pada umumnya terlihat pada waktu seseorang berkomunikasi dalam rangka mengumpulkan informasi saat menjalin hubungan dengan para relasi bisnisnya. Kunci penting untuk menjadi seorang wiraushawan yaitu inovasi, berpikir kreatif, berani mengambil resiko dan tidak mudah putus asa.  Berikut adalah karakteristik wirausahawan menurut Mc Clelland, yaitu:
1.    Keinginan untuk berprestasi.
2.    Keinginan untuk bertanggung jawab.
3.    Preferensi kepada resiko-resiko menengah.
4.    Persepsi kepada kemungkinan berhasil.
5.    Rangsangan oleh umpan balik.
6.    Aktivitas energik.
7.    Orientasi ke masa depan.
8.    Keterampilan dalam pengorganisasian.
9.    Sikap terhadap uang.
Berikut adalah karakteristik wirausahawan yang sukses dengan n Ach tinggi, yaitu :
1.    Kemampuan inovatif.
2.    Toleransi terhadap kemenduaan (ambiguity).
3.    Keinginan untuk berprestasi.
4.    Kemampuan perencanaan realistis.
5.    Kepemimpinan terorientasi kepada tujuan.
6.    Obyektivitas.
7.    Tanggung jawab pribadi.
8.    Kemampuan beradaptasi.
9.    Kemampuan sebagai pengorganisasi dan administrator.
Menurut Mc Clelland, terdapat tiga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi, yaitu kebutuhan untuk berprestasi (nAch), kebutuhan untuk berafiliasi (nAfi), dan kebutuhan untuk berkuasa (nPow). Berikut adalah penjelasan mengenai iga kebutuhan dasar yang mempengaruhi pencapaian tujuan ekonomi yaitu :
1.    Kebutuhan untuk berprestasi (nAch)
n-ACH adalah motivasi untuk berprestasi, karena itu karyawan akan berusaha mencapai prestasi tertingginya, pencapaian tujuan tersebut bersifat realistis tetapi menantang, dan kemajuan dalam pekerjaan. Contohnya, Karyawan perlu mendapat umpan balik dari lingkungannya sebagai bentuk reward terhadap usaha yang dilakukannya tersebut.

2.    Kebutuhan untuk berafiliasi (n Afi)
Kebutuhan untuk Berafiliasi atau Bersahabat (n-AFI). Kebutuhan akan Afiliasi adalah hasrat untuk berhubungan antar pribadi yang ramah dan akrab. Contohnya Seorang yang memiliki keinginan untuk mempunyai hubungan yang erat, kooperatif dan penuh sikap persahabatan dengan pihak lain.
3.    Kebutuhan untuk berkuasa (n Pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan (n-POW) Kebutuhan akan kekuasaan adalah kebutuhan untuk membuat orang lain berperilaku dalam suatu cara dimana orang-orang itu tanpa dipaksa tidak akan berperilaku demikian atau suatu bentuk ekspresi dari individu untuk mengendalikan dan mempengaruhi orang lain. Contohnya, seorang atasan ingin dapat mengendalikan dan mempengaruhi bawahannya, dimana para karyawannya berperilaku sesuai yang diinginkan oleh atasan tersebut.
Peluang usaha adalah suatu kejadian dimana sesorang atau sekelompok mendapatkan suatu kesempatan untuk menjalankan suatu usaha atau bisnis. Identifikasi peluang usaha dapat dilakukan dengn menyimak bidang hasil usaha pokok, yaitu kedudukan pasar, profitabilitas, sumber daya manusia (SDM), keuangan, sarana kerja, tanggung jawab sosial, dan pengembangan usaha. Berikut adalah sumber gagasan dalam indentifikasi peluang usaha baru, yaitu :
1.    Kebutuhan akan sumber penemuan.
Contohnya : Membuat bahan bakar ramah lingkungan
2.    Hobi atau kesenangan pribadi.
Contohnya : Kesenangan membuat aquarium, sehingga aquarium yang dibuat dapat dijual.
3.    Mengamati kecenderungan-kecenderungan.
Contohnya : Membuat produk baru dari hasil penemuan baru.
4.    Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada.
Contohnya : Membuat handphone tahan air dan banting.
5.    Kegunaan lain dari barang-barang biasa.
Contohnya : Menjadikan botol bekas menjadi lampu tidur.
6.    Pemanfaat produk dari perusahaan lain.
Contohnyha : Membuat produk lebih menarik dengan menambahkan sebuah inovasi.
Analisa Pulang Pokok adalah proses menghasilkan informasi yang mengikhtisarkan berbagai tingkat keuntungan dan kerugian yang berkaitan dengan berbagai tingkat produksi. Berikut adalah unsur- unsur analisa pulang pokok, yaitu:
1.    Biaya Tetap
Biaya tetap adalah pengeluaran yang di adakan oleh generasi tanpa melihat jumlah produk yang di hasilkan. Contohnya, pajak tanah, pemeliharaan bangunan, dan lain-lain.
2.   Biaya Variabel
Biaya variabel adalah pengeluaran yang berfluktuasi dengan jumlah produk yang di hasilkan. Contohnya, biaya pembungkusan produk biaya bahan baku yang di butuhkan untuk membuat produk, dan lain-lain.
3.  Biaya Total
Biaya total adalah biaya  total dan biaya variabel yang berkaitan dengan produksi
4.  Pendapatan Total.
Pendapatan total adalah semua nilai rupiah penjualan yang terakumulasi dari penjualan produk.
5.  Keuntungan
keuntungan didefinisikan sebagai jumlah pendapatan total yang melebihi biaya total dari  produksi barang yang di jual.
6.  Kerugian
kerugian adalah jumlah biaya total biaya barang yang melebihi pendapatan total yang di peroleh dari penjualan barang tersebut.
7. Titik Pulang Pokok
     Titik Pulang Pokok adalah titik keseimbangan antara jumlah hasil penjualan dengan jumlah biaya produksi.
Kepemilikan perusahaan merupakan hal yang paling penting untuk diberi perhatian khusus karena faktor ini sangat menentukan bisnis anda dapat berjalan lancar tanpa kendala. Berikut adalah bentuk-bentuk kepemilikan usaha, yaitu :

1.    Pemilikan tunggaln atau perseorangan
Usaha ini dimiliki oleh seorang atau perorangan yang bertanggung jawab penuh terhadap segala kekayaan dan hutang-hutang perusahaan. Keuntungannya adalah penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang didapat, dan kerugiannya adalah keterbatasan kemampuan manajerial.
2.    Firma
Firma adalah suatu badan usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih, mereka bertanggung jawab secara bersama-sama dan tak terbatas terhadap hutang-hutangnya. Keuntungannya adalah motivasi usaha yang tinggi, meskipun tidak setinggi perusahaan perseorangan, dan kerugiannya adalah keterbatasan kemampuan keuangan.
3.    Perserikatan komanditer (CV)
Perserikatan komanditer (CV) adalah sebuah perusahaan yang dibentuk oleh oleh dua orang atau lebih, sehingga dalam CV ada dua macam anggota. Dua macam anggota tersebut yaitu anggota aktif dan anggota pasif. Anggota aktif merupakan anggota yang mengelola usahanya serta bertanggung jawab penuh terhadap utang perusahaan, sedangkan anggota pasif merupakan anggota yang hanya menyetorkan modalnya saja dan tidak ikut mengelola perusahaan, bertanggung jawab sebatas pada modal yang disetorkan saja. Keuntungannya, yaitu penanganan aspek hukum minimal, meskipun sedikit lebih rumit dibandingkan perusahaan, dan kerugiannya, yaitu tidak dapat dengan mudah mengumpulkan modal dari para sekutunya, tidak seperti perseroan.
4.    Perusahaan Perseroaan
Perusahaan perseroan adalah suatu perseroan yang memperoleh modalnya dengan jalan mengeluarkan surat saham. Tiap orang memiliki satu atau lebih saham, tanggung jawabnya hanya terbatas sampai modal yang dikeluarkan untuk saham-sahamnya. Keuntungannya, yaitu kemampuan keuangan yang sangat besar, dan kekurangannya adalah biaya pembentukan yang relatif tinggi dibandingkan dengan badan usaha lain.
Sumber daya manusia adalah Individu-individu dalam organisasi kerwirausahaan yang dapat memberikan kontribusi atau sumbangan yang berharga berupa peroduktivitas dari posisi yang mereka pegang untuk mencapai tujuan sistem organisasi kewirausahaan. Berikut ini adalah langkah-langkah dalam penyediaan sumber daya manusia, yaitu :
1.    Perekrutan karyawan.
2.     Seleksi calon karyawan.
3.    Pelatihan karyawan.
4.    Penilaian hasil kerja.
Proses seleksi adalah pemilihan individu untuk disewa dari semua individu-individu yang telah direkrut. Berikut adalah tahap-tahap proses seleksi, yaitu :
1.    Penyaringan pendahuluan dari rekaman, berkas data, dan lain-lain.
2.    Wawancara pendahuluan.
3.    Tes kecerdasan.
4.    Tes bakat.
5.    Tes kepribadian.
6.    Rujukan prestasi.
7.    Wawancara dianostik
8.    Pemeriksaan kesehatan.
9.    Penilaian pribadi.

Sumber :




Read  Comments